BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak
bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan
yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas
banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi
pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah
seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.
Kaca
merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan secara biologi
merupakan bahan yang tidak aktif, yang boleh dibentuk menjadi permukaan yang
tahan dan licin. Ciri-ciri ini menjadikan kaca sebagai bahan yang sangat
berguna. Komponen utama kaca ialah silika. Silika ialah galian yang mengandungi
silikon dioksida. Nama IUPAC silikon dioksida ialah silikon(IV) oksida. Silika
wujud secara semulajadi dalam pasir.Kaca merupakan bahan pejal sekata, biasanya
terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan
itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk.
Kaca biasa biasanya terdiri daripada silikon dioksida (SiO2), yang merupakan sebatian kimia yang serupa dengan kuarza, atau dalam bentuk polihabluran, pasir. Silika tulen mempunyai tahap lebur sekitar 2000 Selsius, jadi dua bahan lain sering dicampurkan kepada pasir dalam pembuatan kaca. Satu daripadanya adalah soda (sodium karbonat Na2CO3), atau potasy, setara dengan sebatian kalium karbonat, yang menurunkan tahap lebur kepada sekitar 1000 Selsius. Bagaimanapun, bahan soda menjadikan kaca larut, jadi kapur (kalsium oksida, CaO) merupakan bahan ketiga, ditambah untuk menjadikan kaca tidak larut.Silikon(IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh itu, silikon(IV) oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk mengatasi setiap ikatan kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka, silikon(IV) oksida mempunyai takat lebur yang sangat tinggi, iaitu 1710 C. Dalam silikon(IV) oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen dalam bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara tidak terhingga dengan setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk membentuk molekul kovalen raksasa seperti struktur berlian. Kaca merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk.Salah satu ciri kaca adalah ia lutsinar. Sifat lutsinar disebabkan kaca terdiri daripada bahan yang tidak mempunyai keadaan perubahan garisan atomik dalam tenaga cahaya. Juga disebabkan kaca adalah sekata pada tahap gelombang yang lebih besar daripada cahaya, ketidaksekataan menyebabkan cahaya terbias, menghalang pemancaran imej.
Kaca biasa biasanya terdiri daripada silikon dioksida (SiO2), yang merupakan sebatian kimia yang serupa dengan kuarza, atau dalam bentuk polihabluran, pasir. Silika tulen mempunyai tahap lebur sekitar 2000 Selsius, jadi dua bahan lain sering dicampurkan kepada pasir dalam pembuatan kaca. Satu daripadanya adalah soda (sodium karbonat Na2CO3), atau potasy, setara dengan sebatian kalium karbonat, yang menurunkan tahap lebur kepada sekitar 1000 Selsius. Bagaimanapun, bahan soda menjadikan kaca larut, jadi kapur (kalsium oksida, CaO) merupakan bahan ketiga, ditambah untuk menjadikan kaca tidak larut.Silikon(IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh itu, silikon(IV) oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk mengatasi setiap ikatan kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka, silikon(IV) oksida mempunyai takat lebur yang sangat tinggi, iaitu 1710 C. Dalam silikon(IV) oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen dalam bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara tidak terhingga dengan setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk membentuk molekul kovalen raksasa seperti struktur berlian. Kaca merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk.Salah satu ciri kaca adalah ia lutsinar. Sifat lutsinar disebabkan kaca terdiri daripada bahan yang tidak mempunyai keadaan perubahan garisan atomik dalam tenaga cahaya. Juga disebabkan kaca adalah sekata pada tahap gelombang yang lebih besar daripada cahaya, ketidaksekataan menyebabkan cahaya terbias, menghalang pemancaran imej.
1.2 Tujuan
ü Dapat
mengetahui bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan gelas dan kaca.
ü Dapat
mengetahui proses pembuatan suatu barang dari bahan gelas dan kaca.
ü Dapat
mengetahui perbedaan antara gelas dan kaca
1.3 Rumusan
Masalah






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kaca dan Gelas
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak
bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan
yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas
banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi
pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah
seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.
Kaca
adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita
sehari-hari. Tetapi seberapa banyakkah yang kita ketahui tentang senyawa unik
ini? Inilah beberapa fakta tentang kaca.
Dipandang
dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian
karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti
dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan
(cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat”
menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari
berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan
keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Sebagaimana
bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban modern, riwayat
penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua
mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana
pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan.
Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di
suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian
dan orang Mesir telah berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum
Masehi, orang mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan
yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai
disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta
pada abad kedua belas. Dalam abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai
pusat industi kaca. Di jerman dan inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad
ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni yang
dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses pembuatannya-pun
bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman.
Email
Email adalah bahan ticlak tembus pandang yang dibakarkan secara berlapis (3 – 6 lapis) pada bahan dasar. Email merupakan massa yang mirip gelas dan dapat menempel dengan kuat. Email terbentuk setelah campuran organik yang merigandung kuarsa dalam air dilapiskan ke alas permukaan logam dengan cara pelelehan dan “sinter”.
Email adalah bahan ticlak tembus pandang yang dibakarkan secara berlapis (3 – 6 lapis) pada bahan dasar. Email merupakan massa yang mirip gelas dan dapat menempel dengan kuat. Email terbentuk setelah campuran organik yang merigandung kuarsa dalam air dilapiskan ke alas permukaan logam dengan cara pelelehan dan “sinter”.
Sifat-sifat:
Email mempunyai
sifat mirip gelas. Karena koefisien pemuaiannya lebih kecil dari pada baja, ada
kemungkinan email bisa retak pada saat pemanasan. Hal ini disebabkan baja
memuai lebih panjang. Demikian pula pada pendinginan yang cepat, email dapat
menjadi retak karena tegangan tarik. Adanya retak-retak menyebabkan bahan
proses dapat menerobos masuk, menyerang baja dan menyebar dibawah lapisan
email. Apabila pada proses ini terbentuk gas seperti H2,gas tersebut dapat
mengangkat lapisan email sehingga terkelupas. Untuk memperkecil bahaya ini,
pada pembuatan peralatan email, email diberi tekanan-tegangan awal. Dengan
demikian, penggunaan dengan perbedaan temperatur yang lebih besar
diperbolehkan, sehingga peralatan dapat dipanaskan/didinginkan lebih cepat.
Petunjuk dari perusahaan pembuat harus diberlakukan bila tidak ada petunjuk
intem.
Penggunaan:
Peralatan email digunakan dalam produksi bila produk yang diinginkan harus
mempunyai kemurnian yang tinggi dan/atau peralatan harus mempunyai ketahanan
yang tinggi terhadap asam.
2.2 Sifat Fisik dan Kimia dari Gelas dan Kaca
Ada
beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan
material lainnya, antara lain:
- Sifat estetika atau keindahan
- Sifat tembus pandang secara optik (transparan)
- Sifat elastic
- Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia
Namun
kekurangan dari gelas adalah sifat nya yang getas dan mudah pecah.
Gelas merupakan
bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra merah, tetapi
tidak oleh sinar ultraviolet. Gelas yang mengandung Pb tidak dapat dilewati
oleh sinar Rontgen. Pemanasan akan menyebabkan pemuaian gelas yang besarnya
sangat berbeda satu sama lain (tergantung koefisien pemuaian). Bila pemanasan
atau pendinginan berlangsung terlalu cepat atau terkonsentrasi pada satu titik,
akan terjadi tegangan. Karena gelas bersifat rapuh, tegangan tersebut dapat
menimbulkan retakan. Bahan aditif khusus seperti boron oksida dapat membuat
gelas kimia lebih tahan terhadap bahan kimia dan perubahan temperatur. Kuarsa
memiliki sifat tennis yang lebih baik karena koefisien pemuaiannya sangat
kecil.Gelas merupakan isolator listrik yang baik dan penghantar panas yang
buruk (terutama glass wool). Gelas kimia akan berubah sifatnya setelah
digunakan bertahun-tahun atau dalam waktu yang lebih singkat lagi bila dipakai
untuk temperatur yang lebih dari 150oC. Perubahan ini dimulai dengan
teradinya kristalisasi pada beberapa tempat dan akhimya pada seluruh tempat.
Dengan demikian, gelas menjadi lebih rapuh dan tidak dapat digunakan.
Dipandang
dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian
karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti
dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses
pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak
“sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan
dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan
keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:
- Padatan amorf (short range order).
- Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
- Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
- Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
- Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
- Efektif sebagai isolator.
- Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
Pada
tahun 1914, di Belgia dikembangkan proses Fourcault untuk menarik kaca plat
secara kontiniu. Selama 50 tahun berikutnya para ilmuwan dan insinyur telah
berhasil menciptakan berbagai modifiklasi terhadap proses penarikan kaca dengan
tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan
menurunkan biaya pembuatan.
Reaksi
yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 à Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 à CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C à Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Na2CO3 + aSiO2 à Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 à CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C à Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Walaupun
saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun
terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90
persen kaca yang diproduksi di dunia.
Kuarsa
(SiO2), salah satu bentuk polimorfi silika
2.3 Jenis - Jenis dari Gelas dan Kaca
Secara
umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan:
- Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.
- Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble glass) banyak dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang serta memberi sifat tahan api.
- Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 persen dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah belah.
- Kaca timbal. Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada “kaca potong” (cut glass). Kaca ini juga digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.
- Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
- Kaca khusus. Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan,fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang diinginkan.
- Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.
Jenis kaca yang paling umum dikenal
dan yang telah digunakan sejak berabad-abad silam sebagai jendela dan gelas
minum adalah kaca soda kapur, yang terbuat dari 75% silica (SiO2) ditambah
Na2O, CaO, dan sedikit aditif lain.
Di dalam ilmu pengetahuan, istilah
kaca didefinisikan dalam arti yang luas, kaca dapat dibuat dari paduan
bahan yang berbeda: paduan logam, ion-ion yang di cairkan,
molekul cair, dan polimer. Untuk banyak aplikasi seperti; botol,
kaca mata, gelas dll.
Kaca
memainkan peran penting dalam ilmu pengetahuan dan
industri. Karena struktur kimianya, fisik, dan khususnya sifat
optik kaca cocok untuk aplikasi optik dan bahan Optoelektronik, peralatan
laboratorium, isolator termal, bahan penguat, dan seni kaca (seni, kaca
studio).
Kaca tulen boleh dijadikan begitu
lutsinar sehinggakan beratus kilometer kaca boleh ditembusi gelombang cahaya
infra dalam kabel gentian optik.Kaca biasa mempunyai campuran bahan lain untuk
mengubah cirinya. Kaca bertimah hitam adalah lebih berkilauan, kerana
peningkatan index pantulannya, sementara boron ditambah bagi mengubah ciri
terma dan elektriknya, seperti Pyrex. Menambah barium juga meningkatkan indeks
pantulannya, dan serium digunakan dalam kaca yang menyerap tenaga infra. Logam
oksida juga ditambah bagi menukarkan warna kaca. Peningkatan soda atau potash
menurunkan lagi tahap lebur, sementara mangan ditambah bagi menyingkirkan warna
yang tidak dikehendaki. Kaca berwarna dihasilkan dengan bercampur dengan
sedikit oksida logam peralihan. Misalnya, oksida mangan akan menghasilkan warna
ungu, oksida kuprum dan kromium memberikan warna hijau, dan oksida kolbalt
memberikan warna biru.Soda atau sodium karbonat, Na2CO3 yang menurunkan tahap
lebur kepada sekitar 1000 C. Bagaimanapun, bahan soda menjadikan kaca larut,
jadi kapur (kalsium oksida, CaO) biasanya ditambah untuk menjadikan kaca tidak
larut.
2.4 Komposisi
dari Gelas dan Kaca
Definisi Teknik
Gelas
mempunyai beberapa definisi teknis yang tergantung dari proses pembentukan
gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamis nya.
Secara empiris:
- Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan tanpa melalui proses kristalisasi.
Definisi berdasarkan struktur:
- Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur seperti halnya keramik atau logam.
Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat
dilakukan untuk membuat gelas, yaitu:
- proses pendinginan dengan cepat
- proses polimerisasi
Gelas termasuk
kelompok vitroida atau termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan susunan
yang kompleks. Senyawa tersebut diperoleh dengan membekukan lelehan yang lewat
dingin. Gelas ialah produk yang “amorf dan bening dengan kekerasan dan
elastisitas yang cukup, tetapi sangat rapuh.
Komponen
– komponen utama pembuatan kaca :
1.Pasir
: yang dikenal adalah jenis quartz
2.Soda
: yaitu Na2O yang di suplai dalam berbagai soda abu (Na2CO3).
3.Feldspar
: mempunyai formula umum : R2O, Al2O3 .
6 SiO2 di mana R2O dapat berupa Na2O abu K2O abu campuran dari kedua oksidasi
tersebut.
4.Borax
: menurunkan koefisien ekspansi dan menaikkan ketahanan terhadap bahan kimia.
5.Cullet
: merupakan pecahan-pecahan kaca atau kaca yang berasal dari produk tak lolos
quality control. Cullet berfungsi untuk menurunkan temperatur leleh dari bahan
baku. Cullet yang diumpankan sebanyak 25% dari total bahan baku.
Bahan stabilizer merupakan bahan
yang mampu menurunkan kelarutan di
dalam
air, tahan terhadap serangan bahan kimia lain termasuk materi-materi lain yang
terdapat
di atmosfer.
Contoh
bahan stabiliser yang biasa dipakai di industri gelas adalah:
1.Kalsium
karbonat, membuat produk akhir menjadi tidak larut di dalam air.
2.Barium karbonat, meningkatkan berat spesifik dan indeks bias.
3.Timbal oksida, membuat produk menjadi transparan, mengkilat, dan memiliki indeks bias yang tinggi.
2.Barium karbonat, meningkatkan berat spesifik dan indeks bias.
3.Timbal oksida, membuat produk menjadi transparan, mengkilat, dan memiliki indeks bias yang tinggi.
4.Seng
oksida, membuat gelas tahan terhadap panas yang mendadak, memperbaiki
sifat-sifat fisik dan mekanik, dan meningkatkan indeks bias. Aluminium oksida,
meningkatkan viskositas gelas, kekuatan fisik, dan ketahahan terhadap bahan
kimia
Komponen
sekunder, di antaranya adalah :
1.Refining
agent, menghilangkan gelembung-gelembung gas pada saat pelelehan bahan baku.
Bahan yang biasa digunakan sebagai refining agent pada industri gelas adalah
sodium nitrat dan sodium sulfat atau arsen oksida (As2O3).
2.Penghilang
warna (decolorant), menghilangkan warna yang biasanya
diakibatkan oleh kehadiran senyawa
besi oksida yang masuk bersama bahan baku. Bahan penghilang warna yang
digunakan adalah mangan dioksida (MnO2), logam selenium (Se), atau nikel oksida
(NiO).
3.Pewarna
(colorant), digunakan untuk membuat gelas khusus sesuai dengan warna yang
dikehendaki.
4.Opacifiers.
Bahan yang digunakan sebagai opacifier adalah fluorite (CaF2), kriolit
(Na3AlF6), sodium fluorosilika (Na2SiF6), timah phospat, seng phospat
(Zn3(PO4)2), dan kalsium phospat (Ca3(PO4)2).
2.5 Proses Pembuatan Gelas dan Kaca
Pembuatan:
Gelas dibuat
dari campuran pasir, soda, batu. kapur, natrium sulfat, feldspar, senyawa boron
dan aluminium serta bahan aditif lain, tergantung pada jenisnya. Dalam oven,
campuran dileburkan
misalnya pada temperatur 600oC. Leburan tersebut didinginkan sampai Pembuatan gelas kira-kira 1100oC. Produk-produk jadi atau setengah jadi (misalnya pelat, pipa, benda berongga, batang dan barang yang dipres) dapat dibuat langsung dari leburan tersebut. Hal penting dalam pembuatan bahan itu adalah pendinginan bertahap dan perlahan-lahan.Mula-mula bahan didinginkan sampai temperatur transformasi(perubahan dari plastis ke elastis). Setelah perubahan tersebut, bahan didinginkan lagi hingga tuntas. Dengan cara demikian tidak akan terjadi tegangan dalam bahan yang dapat mengakibatkan retak secara tiba-tiba pada bahan ketika digunakan.
misalnya pada temperatur 600oC. Leburan tersebut didinginkan sampai Pembuatan gelas kira-kira 1100oC. Produk-produk jadi atau setengah jadi (misalnya pelat, pipa, benda berongga, batang dan barang yang dipres) dapat dibuat langsung dari leburan tersebut. Hal penting dalam pembuatan bahan itu adalah pendinginan bertahap dan perlahan-lahan.Mula-mula bahan didinginkan sampai temperatur transformasi(perubahan dari plastis ke elastis). Setelah perubahan tersebut, bahan didinginkan lagi hingga tuntas. Dengan cara demikian tidak akan terjadi tegangan dalam bahan yang dapat mengakibatkan retak secara tiba-tiba pada bahan ketika digunakan.
Ketahanan
kimia
Gelas sangat mudah rusak oleh lelehan alkali, alkali karbonat, (pH10), hidrogen, fluorida, dan agak mudah rusak oleh basa panas dengan pH 7 – 10, serta larutan panas asam anorganik yang mengandung air, misalnya HCl 30%.Pengolahan dan penggunaan: Gelas dapat dibentuk dengan cara memanaskannya lagi (peniupan kaca). Selain itu gelas dapat digerinda dingin, dibor, dipotong, direkat, diperkuat (dengan plastik/serat gelas) dan bisa diberi tegangan (kaca pengaman) dengan pengerjaan panas.Penggunaan: Gelas digunakan sebagai bahan bila dibutuhkan peralatan yang tembus pandang dan mempunyai ketahanan kimia yang tinggi. Contohnya pipa, kaca pengintip, organ penyekat, bejana kecil dalam operasi, botol keranjang, botol kecil, alat penukar panas, pompa,siklon, filter sinter, dan alat laboratorium. Secara khusus, gelas dapat digunakan sebagai kaca pengaman, bahan isolasi, kaca optik (misalnya untuk filter), kaca jendela, dan cermin.Keamanan: Botol biasa dan botol keranjang tidak holeh diberi beban tekanan. Bila tidak ada petunjuk kerja intern maka petunjuk kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat gelas kimia harus diberlukukan.
Gelas sangat mudah rusak oleh lelehan alkali, alkali karbonat, (pH10), hidrogen, fluorida, dan agak mudah rusak oleh basa panas dengan pH 7 – 10, serta larutan panas asam anorganik yang mengandung air, misalnya HCl 30%.Pengolahan dan penggunaan: Gelas dapat dibentuk dengan cara memanaskannya lagi (peniupan kaca). Selain itu gelas dapat digerinda dingin, dibor, dipotong, direkat, diperkuat (dengan plastik/serat gelas) dan bisa diberi tegangan (kaca pengaman) dengan pengerjaan panas.Penggunaan: Gelas digunakan sebagai bahan bila dibutuhkan peralatan yang tembus pandang dan mempunyai ketahanan kimia yang tinggi. Contohnya pipa, kaca pengintip, organ penyekat, bejana kecil dalam operasi, botol keranjang, botol kecil, alat penukar panas, pompa,siklon, filter sinter, dan alat laboratorium. Secara khusus, gelas dapat digunakan sebagai kaca pengaman, bahan isolasi, kaca optik (misalnya untuk filter), kaca jendela, dan cermin.Keamanan: Botol biasa dan botol keranjang tidak holeh diberi beban tekanan. Bila tidak ada petunjuk kerja intern maka petunjuk kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat gelas kimia harus diberlukukan.
PEMBUATAN
GELAS
Proses
pembuatan gelas di dalam industri meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Persiapan bahan baku (batching)
Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku
serta pemisahan dari pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai
komposisi, termasuk bahan-bahan aditif lain yang diperlukan seperti zat pewarna
atau zat-zat sesuai dengan produk kaca yang dikendaki. Pengadukan campuran
bahan baku dalam suatu mixer dilakukan agar campuran menjadi homogen sebelum
dicairkan.
2. Pencairan (melting/fusing)
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran
akan mencair. Selama proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling
berinteraksi membentuk reaksi-reaksi kimia berikut :
Reaksi-reaksi
penguraian
Na2SO3 → Na2O + CO2
….. (1)
CaCO3 → CaO + CO2 ….. (2)
Na2SO4
→ Na2O + SO2 ….. (3)
MgCO3.CaCO3→ MgO + CaO + 2CO2 ….. (4)
Reaksi
antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630 – 780o C
Na2CO3
+aSiO2 → Na2O.aSiO2 + CO2 …..
(5)
Reaksi
antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600o C
CaCO3
+bSiO2 → CaO.bSiO2 + CO2 ….. (6)
Reaksi
antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600o C
CaCO3
+ Na2CO3 → Na2Ca(CO3)2 ….. (7)
Reaksi
antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884o C
Na2SO4
+ nSiO2 → NaO.nSiO2 + SO2 + 0.5O2 ….. (8)
Reaksi
utama
aSiO2
+ bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO ….. (9)
- Leburan kaca
Tungku
sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca, terbagi menjadi
3
jenis, yaitu :
Ø Pot furnace, biasanya dipakai untuk
menghasilkan kaca-kaca khusus (special glass) seperti kaca seni, kaca optik dengan
skala produksi yang kecil sekitar 2 ton atau lebih rendah. Pot terbuat dari
bata silica-alumina (lempung) khusus atau platina.
Ø Tank furnace, digunakan pada
industri gelas skala besar dan terbuat dari bata refraktori (bata tahan panas).
Furnace ini mampu menampung sekitar
1350 ton cairan gelas yang membentuk
kolam di jantung furnace.
Ø Regenerative furnace.
Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam
alat-alat yang berfungsi untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada
beberapa jenis proses pembentukkan kaca, di antaranya adalah :
a.
Proses Fourcault., Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah
bagian yang dinamakan "debiteuse". Bagian ini terapung di permukaan
kaca cair dengan celah sesuai dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas
debiteuse terdapat bagian sirkulasi air pendingin yang akan mendinginkan kaca
hingga 650 – 670oC. Pada suhu tersebut kaca berubah menjadi pelat padat dan
akan bergerak dengan didukung oleh roda pemutar (roller) yang menarik kaca
tersebut ke atas. Gambar di bawah ini melukiskan skema prosesFour cault.
b.
ProsesColburn (Libbey-Owens),Jika prosesFourcault
, gerakan kaca berlangsung secara vertikal, maka pada prosesColburn kaca akan
bergerak secara vertical kemudian diikuti gerakan horizontal setelah melewati
roda-roda penjepit yang membentuk leburan gelas menjadi lembaran-lembaran.
c.
ProsesPilkington (float process), Bahan cair dialirkan ke dalam sebuah kolam
berisi cairan timah (Sn) panas. Kecepatan aliran bahan cair ini merupakan
pengatur tebal tipisnya kaca lembaran yang akan diproses. Kaca akan mengapung
di atas cairan timah karena perbedaan densitas di antara keduanya. Kaca ini
tetap berupa cairan dengan pasokan panas yang berasal dari pembakar di bagian
atas kolam. Pengendalian temperatur di dalam kolam dilakukan agar kaca tetap
rata di kedua sisinya serta pararel. Bahan yang biaanya digunakan untuk
keperluan ini adalah gas nitrogen murni. Selanjutnya, aliran kaca melewati
daerah pendinginan (masih di dalam kolam) dan keluar dalam bentuk kaca lembaran
bersuhu ±600oC.
Proses
a – c di atas dikenal dengan proses mekanik.
Ø d. Proses tiup (blow), Proses ini
digunakan untuk membuat botol kaca, gelas
kemasan, atau aneka bentuk kaca seni lainnya.
4. Annealing
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya
tegangan-tegangan antar molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat
menimbulkan kepecahan. Proses annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
(1)
menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk
menurunkan regangan internal, dan
(2)
mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk menahan
regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di dalam
"annealing lehr". Untuk jenis kaca lembaran, annealing lehr ini
dilewati oleh kaca-kaca yang bergerak di atas roda berjalan.
5. Finishing dan pengendalian
kualitas (Quality Control)
Beberapa
proses penyelesaian akhir pada industri gelas adalahcleaning and polishing,
cutting, enameling, dan grading.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Sedangkan kaca merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan secara biologi merupakan bahan yang tidak aktif, yang boleh dibentuk menjadi permukaan yang tahan dan licin.
- Keunggulan sifat yang dimiliki oleh gelas dibanding bahan lainnya adalah :




Produk-produk yang terbuat dari glas dan kaca sering
kita jumpai di dalam kehidupan sehari – hari, sebab tampilannya yang berwarna
transparan yang menjadikannya terlihat lebih menawan.
menarik infonya, thanks ya mbak. soalnya saya kerja di pabrik kaca juga.
BalasHapusiya,,,
Hapusmoga lancar kerjanya
Malam saya mau tanya apa nama pewarna untuk merubah warna kaca?.tks
Hapusmohon copas yah mbak-mbak artikelnya
BalasHapusmbak sumber artikelnya atau daftar pustakanya dari mana ya ?
BalasHapusAda juga kaca tahan panas untuk keperluan tertentu
BalasHapus"Bermanfaat sekali jangan lupa mampir ya buat yang suka main togel, casino dan slot online disini tempat terbaiknya
BalasHapusKERIS2 = keris2.com
Dapatkan promo menarik di beberapa bandar togel, slot dan casino online pilihan kamu sekarang!
- Cashback Togel 5%
- Cashback Casino Up 10%
- Cashback Slot 5%
Rollingan Besar yang selalu menanti untuk kamu sekarang Coba keberuntungan kamu disini
- Rollingan Casino 0.7%
- Rollingan Slot 0.7%
Dapatkan diskon spesial togel dan hadiah tinggi yang menanti untuk kamu sekarang juga!
- Diskon Togel 2D = 29% Hadiah x70
- Diskon Togel 3D = 59% Hadiah x400
- Diskon Togel 4D = 66% Hadiah x3000
Semua game ada disini :
Agen Togel, Agen Togel Aman, Agen Togel Terpercaya, Agen Togel Online, Bandar Togel, Bandar Togel Online, Bandar Togel Terpercaya,
Bandar Togel Aman, Situs Togel, Situs Togel Online, Situs Togel Terpercaya, Situs Togel Aman, Togel Online, Togel Online Aman,
Togel Online Terpercaya, Togel Online Terbaik,Agen Slot, Agen Slot Online, Agen Slot Terpercaya, Agen Slot Aman,
Bandar Slot, Bandar Slot Aman, Bandar Slot Terpercaya, Bandar Slot Online, Situs Slot, Situs Slot Online,
Situs Slot Terpercaya, Situs Slot Aman, Situs Slot Terbaik, Agen Casino, Agen Casino Online, Agen Casino Aman, Agen Casino Terpercaya,
Bandar Casino, Slot Online, Casino Online, Bandar Casino Terpercaya, Bandar Casino Terbaik, Bandar Casino Aman,
Situs Casino Online, Situs Casino Terpercaya, Situs Casino Aman, Situs Casino Indonesia.
Kami tunggu Kehadirannya Ya Pasti Menang Berapapun Kami Bayar !!!"