INDUSTRI
SENYAWA C4
4. INDUSTRI BUTADIENA
4.1. PENDAHULUAN
Butadiena
adalah senyawa kimia dengan rumus C4H6. Butadiena berfase
gas dan merupakan gas yang beracun,berwarna dan berbau tajam.Butadiena
menghasilkan butane yang terkonjugasi sederhana. Salah satu alkadiena, yang
melalui reaksi polomerisasi akan membentuk polibutadiena(karet sintetis).
Butadiena digunakan untuk bahan kimia lain yang digunakan dalam memproduksi
industry 4-vinylcloryhexene melalui reaksi dimerisasi dan cyclododecatriene
melalui raksi trimerization. Butadiena juga berguna dalam sintetis sikloalkana
dan cycloalkenes. Prinsip yang digunakan sebagai monomer dalam pembuatan karet
sintetis, terutama Akrilonitril butadiene stirena dan polybutadiene.
4.2. KLASIFIKASI PROSES
4.2.1. DEHIDROGENASI dari Butane(houdry)
Merupakan
proses pembuatan yang menggunakan Butana (C4H10),
sehingga pada reaksi yang terjadi
akan terbentuk Butadiene (C4H6) dan menghasilkan gas
Hidrogen. Selain itu juga dapat menghasilkan
reaksi samping yakni C4H8.
C4H10 CH2=CHCH=CH2 +
2H2 (endoterm) ∆H=+32.2 Kcal
C4H10 C4H8 + H2
4.2.2. DEHIDROGENASI dari Butylenes
Merupakan
proses pembuatan dengan menambahkan gas Oksigen pada Butana yang merupakan feed utama dari pembuatan
Butadiene.
C4H10 +
O2 C4H6 +
2H2O
4.2.3. DEHIDROGENASI-DEHIDRASI ETANOL
Pembuatan
Butadiene dari Etanol, dimana hasilnya acetaldehyde dapat digunakan untuk pembuatan
Butadiene.
CH3CH2OH CH3CHO + H2
CH3CH2OH +
CH3CHO CH2=CHCH=CH2 + 2H2O
8CH3CH2OH +8CH3CHO 6CO+3CO2+H2+3,5
C2H4+C4H8+C2H5OC2H5+CH3CO2C2H5
+C4H9OH
4.2.4. UAP CRACKING dari HIDROKARBON
Pembuatan
butadiene dengan uap yang dialirkan pada temperature tinggi.
Pada Industri Pembuatan
Butadiena,proses yang dipakai adalah proses Dehidrogenasi dari bahan Butana.
4.3. DATA KUANTITATIF
a. Basis: 1 ton butadiene(98 + %purity and 60% yield)
n-butana:1,80 ton
By-product:0,65 ton
b. Kapasitas :100-200 ton/day
4.4. SIFAT FISIK KIMIA BAHAN BAKU dan PRODUK
BAHAN BAKU:
Ø BUTANA
- RUMUS MOLEKUL : C4H10
-BERAT MOLEKUL : 53 g/mol
-TITIK LELEH : -135oC
-TITIK DIDIH :
-0,5oC
-DENSITY :0,573 gr/cm3
-FASE :
gas
-Butana
bereaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida dan uap air.
-Butana bereaksi dengan oksigen membentuk karbon monoksida dan uap air.
Ø ISOPENTANA
-RUMUS MOLEKUL : C5H12
-BERAT MOLEKUL : 72,15 g/mol
-TITIK LELEH : -159,9oC
-TITIK DIDIH :
27,7oC
-DENSITY : 0,616 gr/cm3
-FASE : gas
-Isopentana bereaksi dengan oksigen
membentuk karbondioksida dan uap air.
-Reaksi klorinasi antara Isopentana
yang bereaksi dengan gas Klor membentuk amil-klorida dan asam klorida.
Bahan tambahan
Ø Water
-RUMUS MOLEKUL :H2O
-BERAT MOLEKUL : 18.0153 g/mol
-TITIK DIDIH : 100OC
-DENSITY :
0.998 g/cm³ (cairan
pada 20 °C)
0.92
g/cm³ (padatan)
-Oksida Asam Berupa Co2 Bereaksi Dengan Air
Membentuk Asam Carbonat.
-Tembaga
bereaksi dengan air menhasilkan tembaga oksida.
-Gas Cl2 bereaksi dengan
Air membentuk Asam Klorida dan Oksigen.
Ø Amoniak
-RUMUS MOLEKUL :
NH3
-BERAT
MOLEKUL : 17.03
gr/mol
-TITIK DIDIH : -33.34OC
-TITIK LELEH : -77.73OC
-Fase :
gas
-Amoniak bereaksi dengan air menghasilkan ammonium
hidroksida.
-Etanoat anhidrida bereaksi dengan ammonia
menghasilkan etanamida dan asam asetat.
-Asam asetat bereaksi dengan ammonia menghasilkan
ammonium etanoat.
PRODUK :
Ø BUTADIENA
-RUMUS
MOLEKUL : C4H6
-BERAT
MOLEKUL : 54,09 g/mol
-TITIK LELEH : -108,9oC
-TITIK DIDIH : -4,41oC
-DENSITY : 0,621 gr/cm3
-FASE :
gas
-Reaksi
polimerisasi dengan acrylonitrile dan styrene yang bereaksi dengan
polibutadiena membentuk Acrylonitril
Butadiena Styrene.
-Reaksi
dimerisasi Butadiena menghasilkan 4-vinylcyclohexene.
-Butadiena
bereaksi dengan sulfur oksida membentuk Butadienasulfone.
PRODUK SAMPING
BUTENA
-RUMUS
MOLEKUL : C4H8
-BERAT
MOLEKUL : 56 g/mol
-TITIK LELEH : -185oC
-TITIK DIDIH : -6oC
-DENSITY :
0,6 gr/cm3
-FASE :
Kelarutan dalam air
-Pembuatan
asam maleat dari proses oksidasi butena
- Polimerisasi
etilena dengan rantai pendek alfa-olefin 1-butena menghasilkan polietilena LLDPE
HIDROGEN
-RUMUS
MOLEKUL : H2
-BERAT
MOLEKUL : 2 g/mol
-TITIK LELEH : -259oC
-TITIK DIDIH : -252,87oC
-DENSITY :0,08988
gr/cm3
-FASE :
gas
-Gas Hidrogen
bereaksi dengan Nitrogen menghasilkan NH3 (ammoniak)
-Gas Hidrogen
bereaksi dengan Oksigen memnetuk H2O (uap air)
-Gas Hidrogen
bereaksi dengan senyawa asam Nitrat menghasilkan asam Nitrat.
4.5. REAKSI YANG TERJADI
Reaksi Utama :
C4H10 CH2=CH-CH=CH2
+ 2H2 (eksoterm) ∆H=+ 32.2 Kcal
Reaksi Samping :
C4H10 C4H8
+ H2 (n.butylenes)
4.6. URAIAN PROSES
Bahan baku berupa gas C4 (metana)
dan C5 (pentane) yang banyak mengandung n-butana dan sedikit
isopentana dicampur dengan gas recycle,
bahan baku dipanaskan dahulu dengan flue gas di dalam preheater.Kemudian, bahan
baku dialirkan ke preheater yang menggunakan steam dari
udara masuk untuk dipanaskan pada
temperature 650OC. Hal ini bertujuan agar bereaksi dengan katalis yang
dipakai yaitu Chromium Oxide di dalam reactor. Panas pada reactor yang berlebih
berupa akan dialirkan menuju Boiler yang akan diubah menjadi steam dengan
bantuan tambahan air. Terdapat sepasang atau dua buah reactor bersiklus
adiabatic dengan panas reaksi awal adalah 650oC menurun menjadi 550oC
selama 5-10 menit. Hal ini dilakukan pada saat menyuplai karbon pada pembakaran
katalisator secara terus-menerus dan pada tekanan 120 mmHg-150 mmHg. Tekanan
ini dijaga konstan oleh ejector sehingga reaksi akan berjalan sempurna.
Adapun reaksi yang
terjadi:
C4H10 CH2=CHCH=CH2 +
2H2 (endoterm) ∆H=+32.2 Kcal
C4H10 C4H8 + H2
Hasil reaksi berupa
butadiene, butena dan hydrogen dipisahkan dari katalis Cromium Oxide di Quench
Tower dengan proses pendinginan mendadak sehingga terpisah berupa hasil reaksi
bottom berupa butadiene, butena dan hydrogen sedangkan di top berupa Cromium
Oxide yang dipanaskan dan direcycle menuju Quench Tower.
Pada bagian bawah yang berupa Butadiena, Butena dan Hidrogen ditekan dan didinginkan
oleh Cooler sehingga berbentuk cairan. Cairan ini dialirkan menuju Absorber
Kolom untuk diserap oleh absorben Naphta yang bertujuan memisahkan Hidrogen
dengan cairan yang berupa butadiene dan butena. Kemudian, Butadiena dan butena
yang masih mengandung Naptha dialirkan menuju Stripper untuk memisahkan
kandungan Naptha dari Butadiena dan Butena. Pada bagian bottom Stripper
menghasilkan Naptha yang akan didinginkan dan direcycle menuju
Absorber,sedangkan bagian Top Stripper keluar
berupa Butadiena dan Butena dialirkan menuju Butadiena Tower.
Di dalan Butadiena
Tower dipisahkan menggunakan
proses destilasi di mana titik didih Butadiena lebih kecil yaitu -4.41oC
dibandingkan Butena yaitu -6oC. Butadiena didinginkan oleh Cooler
sehingga terbentuk Butadiena Mentah dan dialirkan menuju Mixxer Settler Di dalam Mixer Settler masih terdapat
Butane yang terdapat di dalam Butadiena maka ditambahkan Ammoniak dan
CAA(Cuprous Ammonium Acetate) yang befungsi untuk menyerap Butadiena dan diaduk
sehingga pada bagian Top menghasilkan recycle gas yang digunakan kembali untuk
pembuatan Butadiena,sedangkan bagian bottom menghasilkan Butadiena yang
mengandung CAA dan Amoniak dialirkan menuju Stripper dimana di dalamnya CAA
dipisahkan dan direcycle lagi menuju Mixer-Settler.Lalu, butadiene
dalam NH3 masuk ke dalam kolom butadiene purifier, pada kolom ini
akan terjadi pemisahan secara ekstraksi dengan bantuan air karena kedua
komponen ini merupakan komponen yang apabila mendidih tidak dapat dilampaui
titik didihnya atau bersifat azeotrop sehingga ditambahkan komponen lain di
dalam campuran. Pada kolom butadiene purifier bagian Top berupa butadiene dengan
kemurnian 98%-99% dan pada bagian bottom berupa NH3 dan sedikit H2O
yang akan masuk ke kolom NH3 still. Di dalam kolom NH3
still terjadi pemisahan destilasi fase ringan ke atas yaitu NH3 yang
akan di recycle kembali untuk digunakan pada proses pemurnian butadiene pada
mixer, sedangkan fase berat kebawah yaitu berupa air.
4.7. FLOWSHEET(Lihat
Gambar 4.1.1 Industri Butadiena)
Gambar
4.1.1. Industri Butadiena
4.8. KEGUNAAN BUTADIENA
-Pada
Industri Plastik adalah sebagai berikut:
Ø untuk
menambah fleksibilitas dari plastic
Ø sebagai
bahan sintetis sulfolanil eter yang digunakan sebagai aditif cairan hidrolisis
pada industry plastik dimana butadienasulfone atau 3- sulfolen.
Ø
Sebagai bahan baku untuk membuat bahan kimia lain yang digunakan
dalam memproduksi industri 4-vinylcyclohexene melalui reaksi dimerisasi dan
cyclododecatriene melalui reaksi trimerization.
Ø
untuk sintesis Sikloalkana dan cycloalkenes.
Ø
sebagai monomer dalam pembuatan karet sintesis, terutama Akrilonitril butadiene stirena dan
polybutadiene.
-Pada obat-obatan :
Ø Turunannya
juga digunakan untuk pembuatan kosmetik (Kirk and Othmer, 1978).
4.9. FUNGSI ALAT
Ø PREHEATER
Berfungsi untuk memanaskan n-butana
dan sedikit isopentana sebelum masuk reactor.
Ø REAKTOR
Berfungsi sebagai tempat terjadinya
reaksi yang bersifat adiabatic dengan menggunakan suhu yang bebeda untuk
menyuplai pembakaran pada katalisator Cromium Oxide secara terus-menerus pada
suhu 650oC.
Ø QUENCH TOWER
Quench Tower berfungsi sebagai tempat
pertukaran suhu panas menjadi dingin antara Butadiena,Butena dan Hiderogen
dengan katalis berupa Cromium Oxide.
Ø ABSORBER
Berfungsi sebagai tempat terjadinya
penyerapan gas H2 dengan bantuan Naphta.
Ø BUTADIENA TOWER
Berfungsi sebagai tempat pemisahan
butadiene mentah dengan Butena bedasarkan proses destilasi
Ø BUTADIENA PURRIFIER
Berfungsi sebagai tempat pemisahan
butadiene murni dengan ammonia dengan bantuan air bedasarkan proses ekstraksi.
Ø NH3 STILL
Berfungsi sebagai tempat pemisahan NH3
dengan air dan selanjutnya direcycle kembali.
Bedasarkan proses destilasi.
4.10. FUNGSI BAHAN
ü CAA (CUPROUS Ammonium Acetate) berfungsi sebagai pelarut Butadiena
sehingga Butadiena bisa dipisahkan dari Butena.
ü Naphtalena berfungsi untuk menyerap dan memisahkan gas Hidrogen
dengan Butadiena-Butena.
ü Kromium Oxide berfungsi untuk mengkatalisi gas Butana di dalam
reactor.
ü Water berfungsi untuk memisahkan Ammoniak dan Butadiena murni
ü Ammoniak berfungsi untuk mermurnikan Butadiena.
4.11. KESIMPULAN
Ø Butadiena merupakan senyawa Hidrokarbon yang mempunyai rumus C4H6
Ø Butadiena memiliki bentuk gas yang beracun,berwarna dan berbau
tajam.
Ø Butadiena dihasilkan dari butane yang terkonjugasi yang dilakukan
melalui reaksi dehidrogenasi.
Ø Butadiena digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan senyawa lain dan juga sebagai
monomer dalam pembuatan karet sintetis.
4.12. DAFTAR PUSTAKA
Charles,Dryden.Outline Chemical of Technologhy 2nd
edition.1968. 447-451
www. Wikipedia.org
http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/b5860.htm
hallo kak, infonya sangat bermanfaat. bolehkah sy meminta softfilenya. terimakasih
BalasHapushallo kak infonya sangat bermanfaat.
BalasHapusbolehkah saya meminta softfilenya. terimakasih
hallo kak infonya sangat bermanfaat sekali. apa boleh jika saya meminta soft filenya? terimakasih
BalasHapus